Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

asal mula desa jemaring

Asal Mula Dusun jemaring/sindang bulan

    Pada zaman dahulu kala ada seorang pengembara yang sangat senang mengembara,dia berjalan melewati lautan,hutan,dan gunung-gunung. Pemuda itu mengembara dari satu desa ke desa satunya lagi. Dia berjalan waktu malam, siang, hujan, panas, namun semua itu tak sedikitpun mengurangi semangat pengembaranya,karena dalam diri pemuda tersebut tertanam jiwa pengembara sejati.
    Menurut para orang tua desa,diketahui nama pemuda tersebut adalah jemaring,jemaring adalah seorang pemuda yang sangat suka sendiri dalam mengembara,itu dapat dilihat setiap kali dia menjejakan kaki ke suatu tempat atau desa dia selalu sendiri tanpa seorang pendamping atau pengikut. Namun meskipun demikian,jemaring terkenal ramah dan pintar bergaul dengan penduduk desa yang di tempati,dia tidak mempunyai tempat yang tetap sebagai tempat istirahatnya. Namanya juga pengembara tentunya tidak ada tempat yang tetap untuk dirinya beristirahat.
    Jemaring beristirahat apabila dia merasa letih atau ada penduduk yang sengaja mengajaknya bermalam di desa mereka,tidak jarang jemaring di jamu dengan makanan yang mewah oleh penduduk,jemaring sangat dihormati oleh penduduk desa karena keramahan dan keluhuran budi jemaring,namun dia tidak bisa lama-lama tinggal di desa itu karena dia harus melanjutkan perjalanan ke desa selanjutnya lagi. Dalam perjalananya dia tidak pernah mengalami rintangan yang berat,karena alam,penduduk,dan hewan-hewan sangat bersahabat dengan dirinya. Hari telah berganti minggu,minggu berganti bulan,dan bulan pun berganti tahun namun jemaring tetap saja sendiri dalam mengembara,dia belum juda mempunyai pendamping apa lagi seorang anak untuk meneruskan pengembaraannya.
    Waktu terus berjalan,sampai sekarang jemaring belum juga mengakhiri pengembaraannya dia tetap berjalan mengikuti naluri hati,kini usia jemaring sudah tidak tergolong muda lagi rambut sudah mulai memutih,dan kulit sudah mulai mengeriput,tubuh yang dulu terlihat gagah,tegap, namun kini sudah mulai membungkuk. Meskipun begitu dia tidak pernah ingin berhenti mengembara,sampat suatu saat dia menjejakkan kakinya ke suatu desa yang masih sedikit sekali penduduknya,desa itu hanya mempunyai beberapa kepala keluarga,dan desa itupun belum mempunyai nama. Penduduk desa menerima kedatang jemaring dengan gembira,tapi meskipun penduduk desa menerima kedatangannya dengan baik,tetap saja dia merasa enggan tidur di dalam rumah penduduk,dia lebih senang menyendiri di dalam hutan. penduduk desa tidak bisa memaksa jemaring untuk tinggal dirumah mereka.
    Pada suatu saat,jemaring menghilang entah kemana tidak ada satupun penduduk desa mengetahui kemana kepergian jemaring tersebut. Penduduk desa mencoba mencari jemaring ke sebuah bukit kecil di tengah hutan,namun tetap saja mereka tidak menemukan jemaring,dan tiba-tiba ada seorang penduduk menemukan jejak kaki dan sebuah batu gepeng,penduduk yakin jejak kaki dan batu itu adalah milik jemaring,para penduduk menandai jejak kaki itu dengan dua buat batu yang di letakkan di kedua sisinya,yaitu depan dan dan belakang sehingga jejak kaki itu menyerupai sebuah makam. Senja telah menutup hari penduduk kembali ke desa mereka,pada malam itu seorang pemimpin desa mengajak penduduk bermusyawarah untuk menentukan nama desa mereka,mengingat jemaring sudah pernah menjejakkan kakinya ke desa mereka,penduduk sepakat kalau desa mereka di beri nama jemaring,tentunya mereka semua setuju dengan nama itu. Dan mulai saat itulah desa tersebut dikenal dengan nama jemaring,namun sayang semenjak hilangnya jemaring,bukit itu terkenal angker dan sering terlihat sosok anak kecil yang sering mengganggu mereka,dan sampai sekarang bukit kecil itu masih terkenal angker. Desa jemaring terletak di kecamatan Seginim,Kabupaten Bengkulu Selatan,Provinsi Bengkulu.



Tamat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: